• cerita lucu penawar stress dan tips unik

Cerita Kehidupan Menghadapi Masalah Hidup

 

Anak Kecil, Vas dan Koin & sebuah renungan kehidupan

Ada seorang anak kecil dari sebuah keluarga mampu. Keluarga itu memiliki sebuah vasi antik yang turun temurun yang ditempatkan di ruang tamu.

Suatu hari anak kecil itu bermain-main dengan vas itu. Mungkin Anda akan berpikir bahwa vas itu pecah… Tidak, bukan itu ceritanya. Cerita ini lebih kompleks dari yang Anda kira.



Anak kecil itu melihat-lihat ke dalam vas itu. “Hmmm… Ada sesuatu,” pikirnya. Tertariklah Ia untuk mengetahui apa yang di dalamnya. Maka Ia memasukkan tangannya ke dalam vas itu. Mengorek-ngorek lah ia di dalam vas itu.



Tiba-tiba rumah itu dikagetkan dengan teriakan. Ya, teriakan dari anak itu. Datanglah papanya kepada anaknya. Anak itu menangis dan menjerit ketakutan. Ada apakah di dalam vas itu? yang jelas bukan benda berbahaya kok…



“Kenapa, Van?” Tanya papanya.

“Tangan Avan ga bisa keluar Pa…. Avan takut…,” katanya sambil menangis.

Papanya pun bingung. Dia khawatir kalau-kalau tangan anaknya ga bisa keluar dari vas itu. Tidak mungkin vas itu dipecahkan karena merupakan vas turun-temurun. Tapi dia juga tidak mau anaknya sakit.

“Tenang…tenang… sekarang coba kamu rileks. Buka jari-jarimu, dan tarik perlahan tanganmu,” kata papa menenangkan.

“GAK MAUUUU!!!!” teriaknya.

“Kenapa Van?”

“Aku ga mau ngelepas genggamanku… Ntar koinnya jatuh…”

_____________________________________________________



Yah…. cerita masih berlanjut, tapi kita coba renungkan di sini.

Sebenarnya, kita sering menjadi seperti anak itu. Kita terlalu menggenggam sesuatu dan ga mau melepaskannya.

Kita teruskan lagi. Ada dua alternatif ending ini.

__________________________________________________

Alt 1

“Lepaskan ya Van, ntar papa keluarin koin itu dan juga papa kasih koin-koin koleksi papa,” kata papanya menenangkan.

“(hiks)…(hiks)… Iya deh…,”kata Avan sambil melepaskan genggaman tangannya.

Akhirnya tangannya dapat dikeluarkan.Sesuai janji papanya memberi Avan koin itu dan juga koin-koin lain. Avan pun senang.



Alt 2

Anak itu tidak mau melepaskannya. Papanya akhirnya tidak bisa membuat anaknya tenang. Akhirnya dia memecahkan vas itu. Alhasil, tangan Avan luka-luka dan setelahnya papanya memarahi Avan.

yah, ini semua karena Avan tidak mau melepaskan koin itu, padahal kalau dia melepaskan, tentunay semua akan berakhir baik.

____________________________________________________

sekarang kita kembali renungkan. Koin itu bisa berupa berbagai macam hal dalam kehidupan kita.



Dendam

Kita sering tidak mau mengikhlaskan dendam. Seringkali kita kita merasa ingin MEMBALAS ketika dijahati, atau tidak sengaja dijahati. Kita berharap mendapat KEPUASAN ketika bisa membalasnya. Padahal kalau kita mau melepasnya dan mengikhlaskannya sehingga kita dapat melupakannya, hidup kita akan menjadi damai. Peringatkanlah dengan baik-baik, mungkin dia akan berubah.

Kehormatan

Kita sering mengejar kehormatan. Kita tidak mau melepaskannya dan mencoba untuk mempertahankannya berbagai cara. Padahal mungkin kalau kita melepaskan kehormatan itu, suatu saat kita akan dilimpahi rahmat yang lain. Tapi ketika kita tak mau melepasnya mungkin, kita akan menjadi tidak damai, dan juga orang-orang akan mulai tidak menghormati kita.



Kekayaan

Pasangan

dll



Sejujurnya saya sering sekali menjadi seperti anak itu. Lalu kenapa saya membuat note ini? Karena saya pernah mengalami berbagai hal di atas, namun ketika saya mengalami hal itu, saya disadarkan oleh khotbah dari seorang Pastor di kapel RS Santo Boromeus.

Entah kenapa saya seringkali mengalami suatu masalah, dan ketika saya pergi gereja, khotbah Pastor membahas tentang masalah yang saya hadapi itu.



Sekarang saya masih sering menjadi anak itu, karena itulah saya menulis catatan ini untuk selalu mengingatkan saya.

Semoga kiita dapat menjadi lebih baik ^_^

Cerita Kehidupan Menghadapi Masalah Hidup 4.5 5 littleBrother Anak Kecil, Vas dan Koin & sebuah renungan kehidupan Ada seorang anak kecil dari sebuah keluarga mampu. Keluarga itu memiliki sebuah...


Powered by Blogger.
Lucu Online